Selasa, 01 Desember 2009

Kromium sebagai bahan pengobatan diabetes

Chromium Picolinate merupakan chromium generasi baru yang telah dipatenkan dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Chromium berperan penting pada metabolisme dan penggunaan karbohidrat, sintesa asam lemak, kolesterol dan protein. Makanan ala modern yang banyak dikonsumsi masyarakat saat ini sangat sedikit kandungan Chromiumnya. Kekurangan Cromium dapat menyebabkan kelelahan, kegelisahan, diabetes, gangguan metabolisme asam amino dan meningkatkan resiko aterosklerosis.
Bagaimana cara kerjanya?
Mekanisme kerja chromium picolinate dalam meningkatkan efisiensi insulin masih belum bisa dijelaskan dari hasil penelitian ini. Akan tetapi, ada beberapa yang mengklaim peningkatan efisiensi insulin menyebabkan peningkatan produksi serotonin, yang secara perlahan akan mengurangi selera makan. Ada juga yang menemukan kalau chromium berfungsi mengatur proses produksi lemak dalam tubuh, sehingga mencegah pembentukan lemak berlebih. Satu hipotesis menyatakan kalau chromium picolinate meningkatkan sintesis protein, yang selanjutnya akan menstimulasi pertumbuhan otot.
Manfaat Chromium picolinate :
1. Menjaga keseimbangan kadar gula darah dan meningkatkan efisiensi kerja insulin.
2. Chromium sering disebut sebagai “Glucose Tolerance Factor” (faktor pengendali kadar gula darah) dibutuhkan pada proses pengolahan glukosa menjadi energi.
3. Membantu menurunkan berat badan dengan cara membakar lemak menjadi energi.
4. Menurunkan kolesterol dan trigliserid sehingga dapat menjaga kesehatan jantung.
5. Meningkatkan massa otot sehingga dapat membentuk otot yang ideal.
6. Membantu sintesa kolesterol, lemak dan protein serta meningkatkan jaringan otot.
Suplementasi membantu Anda untuk membantu metabolisme tubuh. Bagi para penderita diabetes, suplementasi ditujukan untuk membantu metabolisme karbohidrat dan lemak dengan lebih baik. Suplementasi dengan Chromium Picolinate mampu meningkatkan sensitifitas insulin tubuh sehingga membantu mencerna gula atau karbohidrat dengan lebih baik yang mutlak diperlukan bagi penderita diabetes. Selain itu Chromium Picolinate berguna untuk mengurangi rasa lapar dan nafsu makan.
Membantu Sensitifitas Insulin
Salah satu permasalahan utama pada penderita diabetes adalah kurangnya sensitifitas insulin, sehingga insulin tidak bekerja dengan baik. Suplementasi Chromium Picolinate mampu memperbaiki kinerja insulin dalam tubuh sehingga dapat mengontrol gula darah dengan lebih baik.
Kromium termasuk logam mineral yang jumlahnya sedikit, baik dalam makanan maupun pada tubuh manusia, tetapi sangat penting bagi kesehatan. Nutrien ini tergolong essential trace mineral (mineral penting yang dibutuhkan dalam jumlah kecil) karena tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan sehari-hari. Karena sedikitnya kebutuhan kromium ini hingga sering tak diperhitungkan padahal zat ini sangat diperlukan bagi hampir semua jaringan tubuh manusia, termasuk kulit, otak, otot, limpa, ginjal dan testis. Kromium berasal dari bebatuan dalam perut bumi dan hanya tumbuh-tumbuhan yang bisa langsung menyerap mineral dari tanah. Kandungan kromium yang ada dalam tanah di mana tumbuhan tumbuh menentukan kadar zat itu. Cukup konsumsi “makanan hidup” seperti buah-buahan segar dan sayuran dan makanan alami lainnya setiap hari dapat menghindari resiko kekurangan kromium. Tetapi karena banyaknya penggunaan zat-zat kimia dan pengoalahan yang berlebihan menyebabkan jumlah kromium berkurang, sehingga kebutuhan ini perlu dibantu dengan mengkonsumsi suplemennya.
Sumber kromium bisa didapatkan dari wholegrains (beras merah, raw oats, kedelai,dsb), buah dan sayuran segar, kentang, ikan laut, jamur reishishiitake, dan kuning telur (jangan berlebihan). Kromium berperan untuk mengendalikan metabolisme insulin dalam tubuh, sehingga faktor pengendali kadar gula darah (glucose tolerance factor / GTF). Dengan adanya kromium ini pemanfaatan insulin tubuh lebih efisien dan keseimbangan kadar gula darah terjaga. Kromium juga membantu proses pencernaan protein dan lemak. Penelitian membuktikan bahwa kromium dapat menurunkan kadar trigliserid dan kelebihan total kolesterol darah, sekaligus memperbaiki rasio LDL (kolesterol ‘jahat’) dan HDL (kolesterol ‘baik’). Sejumlah penelitian di Amerika memperlihatkan pemberian suplemen kromium dengan dosis 2 mg per hari dapat menurunkan kadar kolesterol 15 persen. Selain itu juga menunjukkan bahwa kromium dapat memperbaiki kadar kolesterol dalam darah, mengurangi pengapuran (pembentukan plak) dalam pembuluh darah. Suplemen kromium umumnya digunakan dalam terapi penyakit yang berkaitan dengan gangguan penyerapan dan metabolisasi gula darah seperti hipoglikemia (tekanan gula darah terlalu rendah) dan diabetes militus. Bagi pengidap resistensi insulin dapat mencegah resiko penyakit diabetes. Lonjakan gula darah yang tak terkendali diketahui dapat mengurangi produksi seretonin (hormon yang mengendalikan emosi, rasa sakit, pola makan) di otak. Kromium dapat mengatasi sakit kepala dan sejumlah gangguan emosi akibat hipoglikemia. Penyerapan kromium oleh tubuh cenderung lamban, tetapi keluarnya dari tubuh malah sebaliknya, sangat mudah. Karena itu resiko kelebihan atau keracunan jarang terjadi.walaupun belum ada angka resmi kecukupan kromium, tetapi kemampuan tubuh menyerap kromium hanya 2 % sehingga sedikitnya diperlukan 100-200 mcg kromium per hari dari makanan. Anak-anak hanya perlu sedikit dari jumlah tersebut. Kebanyakan suplemen dijual dalam bentuk dosis 200 mcg, berupa kapsul, softgel, tablet atau cairan. Dosis tersebut merupakan dosis maksimalyang cukup aman. Dapat digunakan untuk kesehatan umum atau bagian terapi penurunan berat badan, juga terapi hipoglikemia (tekanan gula darah terlalu rendah).
Kromium harus dikonsumsi bersama makanan atau segelas penuh air atau jus buah. Jika dikonsumsi dengan perut kosong dapat mengakibatkan iritasi pada lambung. Kromium lebih mudah diserap dengan suplemen vitamin C atau makanan yang kaya vitamin C. Hindari konsumsi kalsium karbonat atau antacid (obat maag) pada saat yang bersamaan karena dapat menurunkan kualitas penyerapan kromium. Kebanyakan kromium dijual sebagai chromium picolinate atau polynicotinate. Untuk penderita diabetes sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter sebelum memutuskan memakai suplemen kromium, karena dapat mengubah kebutuhan akan insulin dan berbagai obat penyakit diabetes lainnya.

Jumat, 23 Oktober 2009

Menghitung besar % rongga kosong






1. Kubus sederhana

Jika suatu kubus sederhana tersusun oleh atom-atom dengan jari-jari r. apabila panjang sisi kubus adalah a,maka berapa % volume ruang kosong/ rongga dalam kubus ? Dalam kubus sederhana,, panjang sisi = jarak 2 pusat atom atau a=2r,, dan dalam kubus terdapat 8 atom, masing-masing atom berkontribusi sebesar 1/8 bagian sehingga :

Volume rongga = volume kubus- 8x1/8 volume atom = a x a x a - 4/3 phi r x r x r = 2r x 2r x 2r - 4/3 phi r x r x r = 8 r x r x r- 4,187 r x r x r =3,813 r x r x r Jadi % rongga Kubus sederhana = 3,813 r x r x r/8 r x r x r x 100% = 47,67 %


2.berapakah % rongga tetrahedral?


Bangun tetrahedral memiliki alas berbentuk segitiga ,, dan terdapat 4 buah atom,,yang masing-masing atom berkontribusi sebesar 1/6 bagian,, dan apabila kita tarik garis tiap inti atom maka akan terben tuk limas segitiga,, sehingga : alas limas = jarak antar pusat atom = 2r tinggi segitiga, dicari dengan teorema pytagoras, diperoleh t= 1,732 r dan tinggi limas, t = 1,803 r Volume rongga = volume limas alas segitiga - 4x 1/6 Volume atom = (1/2x alas x tinggi segi tiga x tinggi limas)- 4x 1/6x4/3 phi r x r x r =1/2 x 2r x 1,732 r x 1,803 r - 2,79 r x r x r = 3,12 r x r x r-2,7 r x r x r = 0,33 r x r x r Jadi % rongga tetrahedral = 0,33 r x r x r/ 3,12 r x r x rx 100% = 10,58 %


3.kubus pusat badan

Dalam kubus pusat badan diagonal ruang merupakan jumlah dari 4 buah jari-jari atom. Hal ini karena tiap bagian atom saling bersentuhan,, Panjang diagonal ruang = a x akar 3=1,732 a 1,732 a = 4r a = 4r/1,732 a=2,31r Volume rongga = volume kubus- 2 volume atom = a x a x a - 2 x 4/3 phi r x r x r = 2,31r x 2,31r x 2,31r- 8/3 phi x r x r x r = 12,31 r x r x r - 8,37 r x r x r =3,94 r x r x r Jadi % rongga kubus pusat badan = 3,94 r x r x r/12,31 r x r x rx 100% = 32 %

4.kubus pusat muka

Dalam kubus pusat muka panjang diagonal sisi = 4r Panjang diagonal sisi = a akar 2= 1,414 a 1,414 a = 4r a = 4r/ 1,414 a = 2,83 r Volume rongga = volume kubus- 4 volume atom = a x ax a - 4 x 4/3 phi r x r x r =2,83 r x 2,83 r x 2,83 r - 16/3x phi r x r x r = 22,615 r x r x r - 16,75 r x r x r =5,86 r x r x r Jadi % rongga kubus pusat badan = 5,86 r x r x r/16,75 r x r x rx 100% = 25,93 %

Selasa, 22 September 2009

Mengapa tembaga berwarna merah tembaga dan mengapa emas berwarna kuning keemasan?


Ketika cahaya mengenai permukaan logam, maka elektron dalam atom akan menyerap energi sehingga elektron tersebut akan berpindah ke orbital dengan tingkat energi yang lebih tinggi (tereksitasi) Sehingga terdapat elektron negatif pada tingkat energi yang lebih tinggi dan "hole" positif pada tingkat energi yang lebih rendah. Sementara itu logam merupakan penghantar listrik yang baik (the valence band and conduction band overlap) arus listrik diinduksi pada permukaan sampai pada pasangan orbital kosong. Adanya arus ini menyebabkan logam berwarna, ketika elektron jatuh kembali ke tingkat energi semula (original) dan memancarkan cahaya. Jika semua warna diserap dan dipancarkan dalam jumlah yang sama maka warna yang terjadi adalah warna metalik mengkilat, sedangkan untuk logam yang lain kemungkinan untuk menyerap dan memancarkan warna yang bervariasi bergantung pada tingkat energi elektron.


Terjadinya warna kuning keemasan pada emas dan merah pada tembaga karena adanya kekurang efisienan dalam penyerapan dan pemancaran warna cahaya biru pada spektrum logam tersebut. Sedangkan warna komplemen dari biru adalah orange yang berasal dari gabungan warna kuning dan merah. Tembaga memiliki elektron terluar pada orbital 3d sedangkan emas 5d maka apabila terjadi pancaran energi maka emas akan akan memancarkan energi yang lebih tinggi dan karena dalam hal ini yan dipancarkan adalah jingga (warna cahaya biru diserap) maka emas akan memancarkan warna kuning dengan energi yang lebih tinggi dan tembaga akan memancarkan warna merah.